pareind.com – Pernah merasa argumen seseorang terdengar masuk akal, tapi entah kenapa bikin kamu merasa bersalah, bingung, atau malah terpojok? Bisa jadi kamu sedang berhadapan dengan seseorang yang pakai trik manipulatif—bahkan berbau psikopatik—lewat kesalahan logika. Mereka jago banget muter balik pembicaraan dan bikin kamu ragu sama pikiran sendiri.
Psikopat cenderung sangat pandai memainkan kata-kata dan logika. Tapi bukan logika yang benar, ya—melainkan logika yang menyesatkan. Dalam artikel ini, kita akan bahas tujuh kesalahan logika paling umum yang sering mereka gunakan buat menyerang atau menundukkan orang lain secara emosional dan mental.
1. Strawman: Memelintir Argumen Kamu
Salah satu trik favorit psikopat adalah membuat versi palsu dari argumen kamu, lalu menyerangnya. Misalnya kamu bilang, “Aku pengin lebih dihargai,” tapi dibalas dengan, “Oh jadi kamu bilang aku nggak pernah ngapa-ngapain buat kamu?” Mereka membuat ‘boneka jerami’ dari argumenmu agar bisa menjatuhkannya dengan mudah.
Tujuannya? Supaya kamu terlihat salah dan dia tetap di atas angin.
2. Gaslighting: Bikin Kamu Ragu Sama Realita
Gaslighting sebenarnya bukan murni kesalahan logika, tapi sering dibungkus dengan logika palsu. Contohnya, “Kamu terlalu sensitif, aku cuma bercanda.” Kalimat ini membuat kamu meragukan perasaan sendiri. Dalam jangka panjang, ini bisa merusak persepsi kamu terhadap kebenaran.
Psikopat sangat lihai menggunakan taktik ini buat mengontrol korbannya.
3. Red Herring: Mengalihkan Topik Secara Halus
Ketika mulai terpojok atau nggak bisa jawab dengan jujur, mereka akan mengganti topik pembicaraan. Misalnya saat kamu membahas soal pengkhianatan, mereka malah ngomongin kesalahan kecil yang kamu lakukan dua minggu lalu.
Trik ini bikin kamu terdistraksi dan lupa inti permasalahan.
4. False Dilemma: Cuma Ada Dua Pilihan
Psikopat sering membuat kamu merasa seperti nggak punya pilihan lain. Misalnya, “Kalau kamu nggak setuju sama aku, berarti kamu nggak peduli.” Ini namanya false dilemma atau dikotomi palsu. Padahal kenyataannya, hidup nggak selalu hitam-putih seperti itu.
Logika kayak gini bikin kamu merasa terpaksa untuk nurut.
5. Ad Hominem: Menyerang Karakter, Bukan Argumen
Alih-alih membantah isi omongan kamu, mereka langsung menyerang kepribadian kamu. Contohnya, “Kamu ngomong gitu cuma karena kamu insecure.” Serangan ad hominem kayak gini bikin kamu malu dan kehilangan keberanian untuk membela diri.
Ini juga salah satu cara buat mendominasi dalam diskusi.
6. Appeal to Pity: Memainkan Rasa Kasihan
Mereka akan memutarbalikkan situasi jadi seolah-olah mereka korban. “Aku nggak punya siapa-siapa selain kamu,” atau “Aku bisa aja nyakitin diri sendiri kalau kamu pergi.” Ini bukan cinta, tapi bentuk manipulasi emosional pakai kesalahan logika yang menyentuh simpati kamu.
Jika kamu terpancing, mereka akan terus pakai trik ini.
7. Circular Reasoning: Argumennya Muter-muter Aja
Psikopat sering memakai alasan yang berputar, seperti: “Aku bener karena aku selalu tahu yang terbaik.” Pernyataan ini nggak menjelaskan apa pun, tapi dibungkus seolah itu adalah bukti logis. Ini ngebuat kamu bingung, tapi kalau ditanya lebih dalam, ya isinya muter doang.
Mereka tahu kamu akan kelelahan jika terus berdebat, dan akhirnya kamu akan menyerah.
Kesimpulan
Banyak orang berpikir psikopat itu hanya menyeramkan secara fisik. Padahal kenyataannya, mereka jauh lebih berbahaya secara verbal dan mental. Di pareind.com, kami percaya bahwa kesadaran akan kesalahan logika seperti ini adalah langkah awal buat melindungi diri.
Kalau kamu mulai menyadari adanya pola-pola kayak gini dalam hubungan—baik itu teman, pasangan, atau rekan kerja—jangan ragu buat pasang batas. Belajar mengenali permainan logika ini bukan cuma soal intelektual, tapi juga soal bertahan dari serangan manipulatif yang bisa mengikis harga diri dan kesehatan mental kamu.